Pewartadepok.com- Meris Kaloudra, merupakan pola atau bentuk pertunjukan. Dimana setiap pertunjukan harus memenuhi unsur tersebut. Demikian dikatakan Didi Sarhadi salah seorang seniman yang juga budayawan gaek kota Depok saat berbicara tentang kualitas dunia pertunjukan kepada Pewarta Depok di rumahnya, 16 Agustus 2025.
Lebih jauh Didi memaparkan buah fikirannya, yang dimaksud Meris Kaloudra adalah Meris kaloudra, Meris (perpaduan) dari Kreatif Atraktif Logis Unik Dramatik Realistik Artistik.
Dimana, setiap dunia pertunjukan agar lebih sempurna harus memenuhi unsur tersebut.
Menurut Didi, kini dunia pertunjukan lebih kepada ‘penghias panggung’, bahkan tak jarang kehilangan makna. Karenanya dibutuhkan konsep yang lebih dan tidak hanya berhenti sampai di unsur hiburan saja. Namun sebuah pertunjukan harus memiliki makna dan nilai-nilai edukasi secara luas.
Sebetulnya, kata Didi, unsur Meris Kaloudra tidak hanya untuk diterapkan di dunia pertunjukan. Lebih dari itu, konsep tersebut, jika diterapkan dalam berkehidupan di masyarakat, dapat menjadi pemicu yang bisa membangkitkan nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kehidupan bermasyarakat jadi lebih realistis dan dinamis, sehingga pembangunan kehidupan di masyarakat pun jadi lebih cepat dan terarah”, terang Didi.
Terkait 80 tahun Indonesia Merdeka, Didi menilai, seharusnya di usia yang ke 80 tahun ini, Indonesia sudah memiliki peradaban yang lebih. Butuh multi kesadaran yang proporsional antara pemerintah dan masyarakat.
“Kita harus saling berperan sesuai porsi dengan tingkat kesadaran yang penuh agar kehidupan berbangsa dan bernegara lebih nyaman dan saling terjamin atas hak dan kewajibannya. Disini kita butuh pola Meris Kaloudra dalam kehidupan bermasyarakat. Dunia kan panggung sandiwara, dan kita harus bersandiwara dengan cerdas, cermat dan penuh kesadaran….” ungkap Didi. (Ende)